07.59 -
No comments


Ariana - 2
Gue pacaran
sama Jo udah hampir sebulan. Dia kakak kelas gue juga. Dan menurut gue, dia
orangnya lembut ya meskipun kadang dia suka maksain kehendak gitu ke gue L
Dia agak superduperekstraprotektif juga ke gue. Cemburuan. But gue masih nyaman sama dia.
Dia juga cowok
pertama yang gue kenalin ke keluarga gue secara baik-baik. Keluarga gue welcome karena emang Jo pinter banget
buat ambil hati keluarga gue.
Ulang tahun gue
yang kelima belas, dia kasih gue anak anjing <3 Gue namain dia Cookie karna
bulu dia yang emang kayak cookies. Gue sayang dia. Anjingnya maksud gue.
Bulan kedua
pacaran, Jo mulai menampakkan sikap aneh. Dia mulai suka mancing-mancing gue ke
arah yang gak bener.
Dan suatu saat…
“Yah, Rin, HP
aku ketinggalan di kosan.”
“Oh, mau kamu
ambil? Yaudah aku tunggu sini ya.” Gue sih cuek ditinggal di mall sendirian.
“Enggak ah, aku
nggak mau ninggal kamu. Kamu ikut aja ayo,” paksa dia.
“Ah enggak ah.
Nggak mau.”
“Kamu mau buat aku khawatir?”
“Kamu mau buat aku khawatir?”
“Eh, em..”
“Katanya kamu
mau minta film XYZ juga kan? Aku ada di laptop. Yuk,” Jo gandeng tangan gue
yang berarti dia nggak bias ditolak.
Akhirnya gue
ikut ke kosan dia. Di sana gue maksa buat nunggu di luar, tapi paksaan dia jauh
lebih dahsyat.
“Nanti kamu
digodain!”
“Aku bias teriak
kok.”
“Enggak!
Pokoknya enggak!”
Gue mulai
ngrasa ada yang aneh sama dia. Dan kecurigaan gue bener.
Waktu di kosan dia,
gue buka-buka laptop dia sambil munggungin dia, dan dor. Dia peluk gue dari
belakang, elus rambut gue, cium-cium leher gue dan dia mulai ke bagian yang gue
takutin. Dia ngajak gue begituan. Gue gak mau!
Tapi as usual dia rayu gue, dia cium cium
gue, angkat gue ke tempat tidur dia dan mulai gerayangin badan mungil gue. Gue meronta.
Tapi gue kalah fisik sama dia.
Dia mulai buka
satu persatu kancing baju gue. Gue pengen teriak tapi dia bekap mulut gue. Gue
pengen nonjok, tapi dia tindih tangan gue. Sakit.
Sakit fisik
sama hati. Sakit karna ternyata dia kayak gini. Brengsek.
Di saat dia hamper
telanjangi gue, gue nangis. Dan dia bingung kenapa gue nangis. Gue minta
pulang. Dan beberapa hari setelah gue pulih dari trauma gue, gue putusin dia
dan gue nggak mau berhubungan sama yang namanya Jo!
Btw, anjingnya
masih jadi punya gue.
0 komentar:
Posting Komentar