03.59 -
No comments


Ariana - 4
Shit! Gue dapet masalah lagi.
Kali ini bukan tentang cowok. Tapi lebih
parah dari cowok.
Gue dapet masalah sama geng elit di
sekolah gue. Namira, Sera, Lindsey, dan Hera. Gue nggak cari masalah. Ini murni
salah paham.
Jadi waktu istirahat gue lagi
nongkrong di lantai dua, di atas kanopi sama Mira, Agnes, dan Fia. Mira emang
jahil banget. Terus dia njatuhin minumannya ke atas kanopi gitu. Dan sialnya
air yang dia tumpahin itu bunyi di atas kanopi dan Sera lagi ada di bawah
kanopi itu.
Kebetulannya lagi, Fia yang emang doyan
ngebanyol dia ngelucu dan buat kita semua ketawa. Gue apalagi. Gue gampang
banget ketawa. Mira yang tahu airnya kayaknya kena Sera langsung lari menjauh
dari pandangan Sera. Dan beruntungnya, gue kena tuduh nyiram Sera dari lantai
dua terus ngetawain dia. Padahal gue berani jamin kalau itu air sama sekali
enggak kena dia. Gotcha!
Jam istirahat abis. Sera dkk labrak gue di depan kelas. Dasarnya
emang gue suka cari masalah, gue tantang dia dan dia ngerasa terntantang. Perang
dimulai. Gue nggak takut sama dia.
Malemnya gue buka sosmed dan ternyata
Sera bener-bener tantangin gue. Dia ngata-ngatain gue.
“Ariana. Beauty and the beast tuh sama
couple annya.” Yang dia maksud gue sama Mira.
“Ariana. Siapa sih dia, gue nggak
takut.”
“Sok-sokan banget dia nantangin gue!”
Dan yang paling menyakitkan..
“Ariana. Cuma cewek buangan.”
Yang dia maksud buangan itu gue. Kelas
1 sampe 2, gue ikut program kelas unggulan, tapi lama-lama gue capek dan gue
minta pindah ke regular aja. Dan akhirnya gue justru dapet cap anak buangan.
Tiga hari setelah itu, dengan tiap
hari perang di sosmed tetep berlanjut, nggak ada satupun yang bisa meredam
perang gue sama Sera. Perang justru tambah panas tiap ada yang minta gue sama
dia akur.
“Ariana, kamu jangan kayak gitulah
sama Sera,” kata Echa, temen deket gue yang juga temen deket Sera.
“Nggak segampang itu Chak, gue sakit
hati.”
“Ya maafinlah. Tuhan aja bisa maafin
kamu yang punya dosa seabrek, masa kamu nggak bisa maafin dia? Ini kan Cuma salah
paham.”
“Buat dia ini bukan salah paham. Ini perang,
Chak.”
“Astaga, kalian sama-sama keras
kepala.” Echa menyerah.
0 komentar:
Posting Komentar