04.30 -
No comments


Ariana - 6
Satu bulan lagi UAN. Gue udah lupa
soal peperangan gue sama Sera dkk. Setelah UAN, gue bakalan sibuk dengan yang
namanya pendaftaran ke SMA, prom night, dan tetek bengeknya.
Dan tanpa gue sadari, gue ternyata
lagi deket sama temen sekelas gue, namanya Vano. Dia kalem banget, jago IT, dan
yang jelas nggak mungkin sebrengsek Jo. Gue naksir dia. Tapi gue nggak yakin
dia naksir gue. Dia sering cerita tentang cewek lain ke gue. Tapi sahabat dia,
Neo dan Ino, selalu bilang kalau Vano naksir gue. Yaudahlah.
Vano nggak pernah absen seharipun buat
SMS atau BBM gue. Entah ngomongin pelajaran, ngrasani guru, temen, atau yang
lainnya. Tapi dia enggak pernah sekalipun tanya gue udah punya pacar atau belum
dan sebangsanya. Gue sih menikmati aja masa PDKT gue sama dia. Ya, seenggaknya
itulah yang gue rasain.
“Rin, lo kenal Dika?” Tanya Rena,
temen sekelas gue suatu hari.
“Dika? Yang sekelas sama Sera? Kenal. Temen
gereja gue. Kenapa?”
“Hehe gapapa.”
“Naksir?” Rena cuma senyum. “Mau gue
comblangin?”
“Bisa?”
“Hmm.. Apa sih yang Ariana nggak bisa?”
Dan resmi, gue jadi mak comblang
antara Rena dan Dika. Sebenernya gue nggak deket sama Dika. Gue sama dia Cuma kebetulan
temen gereja aja. Gak lebih. Boro-boro lebih, ngobrol aja nggak pernah.
Gue nggak ngerti apa-apa soal Dika. Yang
gue tau, Dika sama Ino itu temen deket yang suka main basket bareng. Gue juga
sering liat Dika jalan bareng sama Vano.
Tuh kan Vano lagi. Dasar cewek lagi
kesengsem!
0 komentar:
Posting Komentar