Selasa, 24 September 2013

05.43 - No comments

Mentari yang 'Angslup' Terlalu Cepat

Mungkin waktu itu aku terlalu dini memejamkan mata, dan akibatnya, dunia masih muram pun aku sudah terjaga, terjaga dari lelapku yang sama sekali tidak nyenyak.
Kuraba kasur di sampingku, kosong. Kelabakanku mencarinya. Ah, ini dia. Ku peluk Daniel dengan penuh rasa sayang, boneka teddy bear pemberian mantan kekasihku, Daniel. 
Bukannya aku lebih sayang kepada Daniel si Teddy Bear daripada kekasihku, tapi kini Daniel yang biasa memberikan pundaknya untuk kujadikan tempat mencucurkan air mata justru menjadi alasan utama kenapa aku kini makin kerap mencucurkan air mata. 
Daniel, lelaki bertubuh tegap bak pohon di tengah lapangan itu kini pergi. Meninggalkan aku, sendiri. Sedangkan dia asik bercumbu dengan gadis itu, gadis cantik sahabat baikku. Daniel, aku rindu kamu, jerit hatiku tiap kulihat Daniel menatap mesra gadis barunya. 
Daniel, kamu tahu? Kamu seperti kala sore itu, saat kau mencampakkanku begitu saja. Pukul 3 sore dan keadaan sudah gelap. Kamu, 'mantan' Daniel-ku, kamu seperti mentari yang 'angslup' terlalu cepat.

0 komentar:

Posting Komentar